Pages

Minggu, 07 Oktober 2012

Wall-E adalah kisah animasi computer, bersetting dimasa depan dimana manusia telah menelantarkan bumi karena telah tertimbun sampah sisa produk dari sebuah perusahaan bernama Buy N Large. Wall-E (Waste Allocator Load Lifter - Earth class),  sebuah robot nyaris rusak  pengumpul sampah terakhir dari jenisnya yang telah ditinggalkan untuk membereskan kekacauan. Sedangkan para manusia sendiri telah meninggalkan bumi yang sudah beracun ke pesawat ruang angkasa raksasa bernama The Axiom, dimana mereka menghabiskan waktu dengan bersantai dan dilayani oleh robot-robot canggih. 

Meskipun semua teman robotnya sudah lama musnah, Wall-E tetap setia menjalankan tugasnya.. Ia terbangun setiap pagi dengan sebuah alarm, lalu keluar dari truk tempatnya tinggal, membereskan sampah-sampah, dan mengumpulkan barang-barang yang disukainya, seperti raket ping-pong, korek api dan bohlam lampu. Ia mengakhiri harinya dengan menonton video romantis berjudul Hello Dolly!. Pada suatu hari ia menemukan sebuah bibit tanaman didalam sepatu boot. Wall-E lalu menyimpan penemuannya itu di rak penyimpanan di truknya.

Hari-hari Wall-E berubah ketika sebuah robot canggih bernama Eve mendarat di bumi di dekat tempatnya tinggal. Eve adalah sebuah robot gadis canggih yang sangat futuristik dan Wall-E langsung jatuh cinta padanya. Ternyata Eve dikirim oleh The Axiom untuk mencari tanda-tanda kehidupan yang mungkn masih tersisa di bumi. Untuk membuat Eve terkesan, Wall-E menunjukkan barang-barang penemuannya sampai ia menunjukkan bibit tanaman yang ia simpan kepada Eve. Seketika Eve mengambil tanaman tersebut dan menjadi diam tak bergerak sedikit pun. Wall-E yang sedih karena merasa tidak dipedulikan oleh Eve pun tetap setia menemani sampai akhirnya Eve dibawa kembali ke The Axiom.

Di The Axiom Wall-E menemukan para manusia yang telah berubah menjadi sangat pemalas, setelah hidup selama 700 tahun dengan bantuan begitu banyak robot manusia menjadi tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Disini Wall-E ditunjukkan sebagai sosok yang lebih manusiawi dibanding manusia itu sendiri. Wall-E dapat menemukan dan menunjukkan kembali kepada mereka nilai-nilai kehidupan yang sepertinya telah hilang selama 700 tahun itu. Melalui caranya menyelamatkan Eve, kapten pesawat, dan bibit tanaman yang nyaris dihancurkan oleh robot otomatis pengatur The Axiom, Wall-E mengajarkan pada manusia nilai-nilai kehidupan dan rasa kemanusiaan. 

Hal yang begitu mempesona disini adalah bagaimana pembuat film dapat menunjukkan interaksi-interaksi intens yang sangat menyentuh antara Wall-E dan Eve, bahkan tanpa dialog, tanpa narasi. Wall-E sendiri dapat menunjukkan emosinya dengan berbagai cara. Wall-E lebih dari sekedar film kartun futuristik, ini adalah sebuah kisah cinta antara 2 robot, dan kisah cinta antara sebuah robot dengan dimana tempatnya tinggal. Film ini menyampaikan cerita dengan sangat baik dan dengan cara yang berbeda dari film lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 PIPIT's Blog. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.