Wall-E adalah kisah animasi computer, bersetting dimasa
depan dimana manusia telah menelantarkan bumi karena telah tertimbun sampah
sisa produk dari sebuah perusahaan bernama Buy N Large. Wall-E (Waste Allocator
Load Lifter - Earth class), sebuah robot
nyaris rusak pengumpul sampah terakhir
dari jenisnya yang telah ditinggalkan untuk membereskan kekacauan. Sedangkan para
manusia sendiri telah meninggalkan bumi yang sudah beracun ke pesawat ruang
angkasa raksasa bernama The Axiom, dimana mereka menghabiskan waktu dengan
bersantai dan dilayani oleh robot-robot canggih.
Meskipun semua teman robotnya sudah lama musnah, Wall-E
tetap setia menjalankan tugasnya.. Ia terbangun setiap pagi dengan sebuah alarm,
lalu keluar dari truk tempatnya tinggal, membereskan sampah-sampah, dan
mengumpulkan barang-barang yang disukainya, seperti raket ping-pong, korek api
dan bohlam lampu. Ia mengakhiri harinya dengan menonton video romantis berjudul
Hello Dolly!. Pada suatu hari ia menemukan sebuah bibit tanaman didalam sepatu
boot. Wall-E lalu menyimpan penemuannya itu di rak penyimpanan di truknya.
Hari-hari Wall-E berubah ketika sebuah robot canggih bernama
Eve mendarat di bumi di dekat tempatnya tinggal. Eve adalah sebuah robot gadis
canggih yang sangat futuristik dan Wall-E langsung jatuh cinta padanya. Ternyata
Eve dikirim oleh The Axiom untuk mencari tanda-tanda kehidupan yang mungkn
masih tersisa di bumi. Untuk membuat Eve terkesan, Wall-E menunjukkan
barang-barang penemuannya sampai ia menunjukkan bibit tanaman yang ia simpan
kepada Eve. Seketika Eve mengambil tanaman tersebut dan menjadi diam tak
bergerak sedikit pun. Wall-E yang sedih karena merasa tidak dipedulikan oleh Eve pun tetap
setia menemani sampai akhirnya Eve dibawa kembali ke The Axiom.
Di The Axiom Wall-E menemukan para manusia yang telah
berubah menjadi sangat pemalas, setelah hidup selama 700 tahun dengan bantuan
begitu banyak robot manusia menjadi tidak bisa melakukan apa-apa sendiri. Disini
Wall-E ditunjukkan sebagai sosok yang lebih manusiawi dibanding manusia itu
sendiri. Wall-E dapat menemukan dan menunjukkan kembali kepada mereka
nilai-nilai kehidupan yang sepertinya telah hilang selama 700 tahun itu.
Melalui caranya menyelamatkan Eve, kapten pesawat, dan bibit tanaman yang
nyaris dihancurkan oleh robot otomatis pengatur The Axiom, Wall-E mengajarkan
pada manusia nilai-nilai kehidupan dan rasa kemanusiaan.
Hal yang begitu mempesona disini adalah bagaimana pembuat
film dapat menunjukkan interaksi-interaksi intens yang sangat menyentuh antara
Wall-E dan Eve, bahkan tanpa dialog, tanpa narasi. Wall-E sendiri dapat
menunjukkan emosinya dengan berbagai cara. Wall-E lebih dari sekedar film kartun futuristik,
ini adalah sebuah kisah cinta antara 2 robot, dan kisah cinta antara sebuah
robot dengan dimana tempatnya tinggal. Film ini menyampaikan cerita dengan
sangat baik dan dengan cara yang berbeda dari film lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar